watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

TANTE SAKIT PERUT

Cerita ini berawal saat saya sedang menunggu
tante saya yang dirawat di rumah sakit.
Tangannya harus digips, akibat kecelakaan yang
menimpanya. Tante saya terlibat kecelakaan saat
dia mengendarai mobilnya. Tangannya yang kiri
luka robek akibat terkena pecahan kaca.
Yang saya rasakan ketika menunggu tante saya
ini ada enaknya juga ada tidak enaknya. Saya
ambil contoh saja yang enaknya dulu, saat tante
mau pipis, saya pasti disuruh mengantar ke WC.
Karena tangan tante sakit, dia menyuruh saya
untuk membukakan CD-nya dan saya bisa lihat
dengan jelas kemaluannya yang tertutup
bulunya yang agak lebat. Dan yang tidak
enaknya ketika dia mau buang air besar, sudah
deh jangan diteruskan, anda semua pasti tahu
apa yang saya maksudkan.. OK.
Malam itu, saya sendirian menjaga tante di
rumah sakit.
Tiba-tiba tante memanggil saya, "Sony.., cepet
kemari..! Tolong tante ya..?" katanya.
"Ada apa tante..?" kata saya.
"Perut tante sakit nich.., tolong gosokin perut
tante pake minyak gosok, ya..?" katanya sambil
membuka selimutnya.
Dan terlihatlah tubuh tante yang molek itu,
meskipun dia masih memakai BH dan CD. Tapi
samar-samar puting buah dadanya dan bulu
kemaluan tante terlihat agak jelas. Melihat
pemandangan itu, batang kemaluan saya
menjadi naik. Agar tidak terlihat oleh tante, saya
mencoba merapatkan tubuh bagian bawah saya
ke tepi ranjang.
"Lho Son.., apa yang kamu tunggu..? Ayo cepet
ambil obat gosok di meja itu. Lalu gosok perut
tante, awas jangan keras-keras ya..!" katanya.
"Ya tante.." kata saya sambil mengambil obat
gosok di meja yang ditunjuknya.
Setelah saya mengambil obat gosok yang ada di
meja, "Yang digosok bagian mana tante..?"
tanyaku.
"Ya perut tante dong, masak memek tante.. khan
nanti.. memek tante jadi sakit kepanasan."
katanya tanpa merasa risih.
"Akh.. tante bisa aja deh.. benci aku.. uhh..!" kata
saya.
"Ayo dong cepet, tante udah nggak tahan
sakitnya nich..!" katanya sambil meringis.
Lalu saya gosok bagian perutnya yang putih
mulus dan berbulu itu. Saya menggosok dengan
lemah-lembut seperti ketika saya sedang
menggosok tubuh cewek saya.
"Ya gitu dong, huu.. enak juga gosokanmu Son.
Belajar dimana kamu..?" katanya sambil
mendesis.
"Nggak kok tante, biasa aja." saya jawab dengan
pura-pura.
"Udahlah jangan bohong kamu.. Pasti kamu
sering gosokin tubuh cewek kamu ya khan..?"
tanyanya mendesak saya.
"Kan Sony belum pernah gosokin cewek Sony,
tante..!" kata saya pura-pura lagi.
"Sekalian ya Son, pijitin kaki tante, bisa khan..?"
katanya manja.
Saya hanya mengangguk dan mulai memijat
kakinya yang membuat naik lagi batang
kemaluan saya. Kakinya begitu dingin, mulus
dan merangsang saya.
Lalu, "Sudah tante, capek nich..!" kata saya.
"Lhoo.., yang di atas belum khan..?" katanya.
"Ah.., tante becanda ah.., Sony jadi malu..," kata
saya.
"Ayo cepet dong, kamu nggak bakalan capek
lagi. Coba deh pijit disini, di paha tante ini. Ayo
dong, kamu nggak usah malu-malu, Sony khan
keponakan tante sendiri, ayo cepet gih..!" katanya
manja sambil menarik tangan saya dengan
tangan kanannya.
Sekarang saya dapat melihat gundukan bukit
kemaluanya yang menerawang dari balik kain
tipis CD-nya itu. Wajah saya langsung berubah
merah menyala dengan pemandangan yang
indah ini. Tante seperti tidak mengerti apa yang
saya rasakan, dia menyuruh mendekat masuk
ke tengah-tengah selangkangannya dan
mengambil kedua tangan saya, meletakkan di
masing-masing paha atasnya persis di tepi
gundukan bukit kemaluannya.
"Iya di situ Son..," katanya sambil mencoba
melebarkan kakinya lebih lebar lagi.
Saya disuruh memijat lebih ke dalam lagi. Pikiran
saya mulai terganggu, karena bagaimanapun
meremas-remas 'zone eksklusif' yang sedang
terbuka menganga ini mau tidak mau membuat
batang kejantanan saya menjadi naik lagi.
Lalu, "Son, kamu udah punya cewek..?" katanya.
"Ya tante..," kata saya berterus terang.
"Ngomong-ngomong Sony udah pernah
ngeseks sama cewek kamu, belum..?"
"Apa itu ngeseks tante..?" kata saya pura-pura
tidak mengerti.
"Maksudnya tidur sama cewek.." katanya.
"Ngmm.. belum pernah tante.." jawab saya
berbohong.
"Ah masak sih, coba tante lihat dan pegang
punyamu itu..?" katanya sambil menarik tubuh
saya agar lebih dekat lagi, lalu dengan tangan
kanannya dia meraba gundukan di celana saya.
"Tante pengen tau kalo anumu bangunnya cepet
berarti betul belum pernah.." katanya sambil
meraba-raba batang kemaluan saya lagi.
Entah artinya yang sengaja dibolak-balik atau
memang ini bagian dari kelihaiannya membujuk
saya. Mungkin karena saya masih berdarah
muda, biarpun sudah terbiasa menghadapi
perempuan tetapi kalau dirangsang dalam
suasana begini tentu saja cepat batang kemaluan
saya naik mengeras. Kalau sudah sampai di sini
sudah lebih mudah lagi buat dia.
"Wihh, besar sekali gundukanmu Son.. boleh
lihat dalamnya punyamu..? Ayo bantu tante
untuk membuka celanamu..!" katanya tanpa
menunggu persetujuan dari saya, dia sudah
langsung bekerja membuka celana saya dan
membebaskan burung kaku saya.
Memang, waktu batang kejantanan saya terbuka
bebas, matanya setengah heran setengah
kagum melihat ukurannya. Terutama kepalanya
yang menyerupai helm tentara "NAZI".
"Bukan main kontolmu Sony.. besar dan keras
banget punyamu.." katanya memuji kagum tapi
justru melihat yang begini makin memburu
nafsunya.
"Tapi masak sih Son, benda seindah begini
belum pernah dipake ke memeknya cewek. Kalo
gitu sini tante boleh nggak ngerasain sedikit lagi
biar bisa tante tempelin di sini." lanjutnya, lagi-
lagi tanpa menunggu komentar saya, dia dengan
sebelah tangan bekerja cepat melepaskan CD-
nya.
Terlihatlah hutan kemaluannya yang menggoda
itu, lalu dia menyuruh saya untuk naik ke
ranjang dan menyuruh saya untuk
menempelkan kepala kemalua saya di mulut
lubang senggamanya. Di situ Saya disuruh
menggosok-gosokkan ujung kemaluan saya di
celah liang senggamanya.
Lalu dengan menggosok-gosokkan sendiri ujung
kepala batang kejantanan saya di mulut lubang
senggamanya yang sudah terbuka lebar itu,
menambah semakin tegang dalam nafsu diri
saya.
"Ahh.. aduh.., Son.. nikmatnya..," katanya
menjerit geli.
"Udah Son, tante nggak tahan. Sekarang giliran
tante bikin nikmat kamu.., ok Sayang..?" katanya
menyuruh saya berdiri.
Lalu dia dengan satu tangannya langsung
memegang batang kemaluan saya dan mulai
menjilati seputar batangnya, sambil sesekali
mengulum kepalanya.
Beberapa saat kemudian, dia menarik saya lagi,
tubuh saya berlutut di atas ranjangnya, dan
kembali liang senggamanya memperlihatkan
celah kenikmatan yang siap untuk saya masuki.
Dalam keadaan seperti itu, saya betul-betul
sudah lupa bahwa dia adalah tante saya sendiri.
Lalu, ujung batang kejantanan saya mulai saya
tusukkan di lubang kenikmatannya yang segera
saya ikuti dengan gerakan maju-mundur, putar
kanan-kiri untuk menusuk lebih dalam. Tante
sendiri ikut membantu saya dengan jari-jari
tangan kanannya. Dia memperlebar bibir
kemaluannya agar semakin lebih terbuka untuk
lebih mempermudah masuknya batang
kemaluan saya.
Terus saya genjot batang kemaluan saya ke
dalam liang kenikmatannya yang indah itu.
Dan akhirnya, "Hghh.., oo.. Sonn.. yeess..,
oohh..!" dengan erangannya, dia membuka
orgasmenya yang juga disusul oleh saya hanya
berselang beberapa detik kemudian.
"Gimana Son rasanya barusan..?" katanya
menguji saya sambil tangannya mengusap,
menyeka-nyeka keringat di dada saya.
"Aduh tante enak sekali, belum pernah Sony
ngerasain yang seperti ini. Tapi tante sendiri,
gimana rasanya..?" kata saya balik bertanya.
"Tante baru sekarang lho ngerasain digituin
cowok dengan kelembutan, tapi juga tidak
meninggalkan kejantanannya yang perkasa,
seperti punyamu ini, 'Si Buta Dari Gua Memek',
tante jadi melayang ke langit yang ke-7. Ohh..
endangg..?" katanya.
Begitu selesai, saya diajak tante ke kamar mandi.
Dan waktu itu saya bantu tante membersihkan
kemaluannya. Sambil menyiram kemaluan tante,
saya mendekap dia dari belakang, dan tante
yang sedang berdiri menjadi kegelian karena
batang kejantanan saya menyentuh bukit
pantatnya. Seketika batang kejantanan saya naik
lagi karena yang saya lihat sekarang lebih terlihat
montoknya. Dan seketika itu, tangan lembut
tante memegang batang kemaluan saya. Saya
gemetar karena pengalaman seperti ini luar biasa
buat cowok perjaka seperti saya ini. Buah dada
tante menjulang, menantang dan tegar, kelihatan
pori-porinya meremang karena udara sangat
dingin di kamar mandi, apalagi ini sudah tengah
malam. Dan bukit kemaluannya agak merekah
merah terbuka bekas perbuatan yang tadi.
Saya tidak tahu harus berbuat apa selain meraba
buah dadanya lagi yang kali ini dari depan. Tante
menarik saya dan mencium bibir saya, saya
menurut saja. Tubuh kami saling merapat.
Tangannya terus mengurut-urut batang
kejantanan saya. Dan saya meraba pantatnya
yang bulat dan sintal kencang. Buah kejantanan
saya pun diremas-remasnya pelan-pelan.
Kemudian, tante mulai menaikkan kakinya yang
sebelah ke atas bak dan dimasukkannya lagi
kemaluan saya ke liang senggamanya. Ngilu dan
agak panas terasa di batang kejantanan saya.
Tante mulai bergoyang maju mundur dan
pantat saya juga ditekannya dengan tangan
kanannya agar saya bisa mengikuti irama. Saya
ikut saja menggoyangkan sambil memeluk,
mengisap putingnya, mencium bibirnya.
Beberapa saat kami bergoyang sama-sama, tapi
paha tante mulai pegal rupanya, dan dicabutnya
batang kemaluan saya. Kemudian dia berbalik
dan menungging sambil berpegangan dengan
tangan kanannya ke bibir bak mandi. Saya
gosokkan batang kejantanan saya ke bibir
kemaluannya. Benar-benar terasa panas bibir
kemaluannya itu.
Kemudian saya mendesak maju dan, "Bless.."
kepala 'NAZI' milik saya masuk bergesek-gesek
dengan dinding lubang senggamanya.
Tante juga bereaksi dan pinggulnya berputar
seperti penari ular. Aduh luar biasa sekali, saya
merasa keenakan dan tidak bisa berpikir jernih
lagi. Pantat saya maju mundur, rudal panjang
saya menggaruk-garuk lubang kenikmatannya.
Dari posisi ini, saya bisa melihat dengan jelas
batang kejantanan saya basah kuyup dan bibir
kemaluan tante tertarik keluar masuk. Tangan
saya menjangkau ke depan, meremas buah
dadanya yang menggantung besar dan
bergoyang menggeletar, nafas tante mendengus
desah.
"Ohh.. yess..!"
Akhirnya saya meledak-ledak lagi dan tante
rupanya sudah lebih dulu mengalami orgasme.
Setelah itu saya mandikan tante saya tersayang.
Mulai detik itu, saya punya tugas tambahan baru.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/3322
U-ON

inc Powered by Xtgem.com